Diary random the king of kerajaan antah berantah, Consli!

Monday, May 13, 2019

Bagaimana Strategi Penetapan Misi dan Tujuan Organisasi ?

Kadang-kadang individu yang baru merintis usaha sering melupakan dalam memantapkanmisi dan penetapan tujuan organisasi usaha yang akan dirintis.

 Seharusnya sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkanmisi atau maksud organisasi.

Penetapan Misi

Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatuorganisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dariorganisasi-organisasi Iainnya dan mengidentitikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produkdan pasar.

Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para wirausaha, mencerminkan konsepsidiri perusahaan, serta menunjukkan bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langganan utama yang akan dipuaskan perusahaan.

Secara singkat, misimenggambarkan bidang-bidang produk, pasar, dan teknologi yang ditekankan perusahaan.

Hal ini mencerminkan nilai-nilai dan berbagai prioritas dari para pembuat keputusan strategik. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak dijalankannya dalam sistem sosial atauekonomi tertentu.

Gambar diatas menunjukkan bahwa hanya setelah misi dasar ditetapkan, tujuan, strategi, program,kebijaksanaan dan rencana dapat ditetapkan.

Tujuan Organisasi

Penentuan tujuan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha, bahwatujuan organisasi merupakan kondisi yang akan dicapai di masa yang akan datang melaluikegiatan-kegiatan organisasi.

Kadang kita tidak dapat Secara tegas membedakan tujuan dan sasaran dalam organisasi usahayang kita rintis. Beberapa penulis membedakan arti tujuan dan sasaran. Tujuan mempunyaipengertian yang Iebih Iuas, sedangkan sasaran adalah Iebih khusus.

Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang Keadaan dan situasi yang tidak terdapatsekarang, tapi dimaksudkan untuk dicapai waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatanorganisasi.


Tujuan umum sering disebut tujuan strategik Secara operasional tidak dapat berfungsi sebelum

dijabarkan terlebih dahulu ke dalam tujuan-tujuan khusus yang Iebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen sehingga membentuk suatu hierarki tujuan.

Tujuan-tujuan khusus meskipun secara fungsional berdiri sendiri, secara operasional terangkai di dalam suatu jaringan kegiatan yang memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman pencapaian tujuan organisasi.

Penetapan tujuan strategik merupakan tahap yang paling kritis dalam proses perencanaan strategik.

Tujuan-tujuan strategik yang dipilih akan menentukan kegiatan-kegiatan dan mengikat sumber-daya organisasi untuk jangka waktu yang akan panjang.

Karena alasan ini, tujuan-tujuan strategik sering ditetapkan oleh para pimpinan usaha atau tingkatan atas, biasanyasetelah mempertimbangkan sejumlah alternatif tujuan.
Ada banyak tipe tujuan yang dapat dipilih, seperti tingkat pertumbuhan atau volume penjualan,pengembangan produk atau jasa baru, atau bahkan tujuan yang Iebih abstrak, misal menjaniIebih aktif dalam masyarakat dan sebagainya.

Tipe-tipe tujuan strategik yang dipilih akantergantung pada sejumlah faktor misi dasar organisasi, nilai-nilai yang dipegang oleh seorangwirausaha, kekuatan dan kelemahan organisasi, data kesempatan dan ancaman Iingkunganorganisasi, seperti terlihat dalam gambar.

Tipe-tipe tujuan

Suatu kepentingan dalam perilaku pencapaian tujuan organisasi dapat ditelusuri dalam berbagai penulisan teori manajemen.

Dalam banyak Iiteratur, hal tersebut tercermin pada maksuduntuk membuat klasifikasi tujuan yang dicari organisasi.

Barangkali klasifikasi yang palingluas diterapkan dan diterima adalah klasiikasi dari Perrow.

Diarahkan bagi organisasi padaumumnya, klasiikasi membedakan di antara lima tipe tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepentingan”, yaitu masyarakat, pelanggan, investor, eksekutif puncak atauIainnya. Kelima tipe tujuan tersebut dapat diperinci sebagai berikut.

a. Tujuan kemasyarakatan (societal goals)

Keterangan: masyarakat pada umumnya.

Sebagai contoh: memproduksi barang dan jasa, mempenahankan pesanan, mengembangkan danmemelihara nilai-nilai budaya. Kategori ini berkenan dengan kelas-kelas organisasi luasyang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

b. Tujuan keluaran (outputgoals)

Keterangan: publikdengan hubungannya dengan organisasi.

Kategori ini berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsikonsumen.

Contoh : barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan,dan pendidikan.

c. Tujuan sistem (system goals)

Keterangan: Pernyataan atau cara pelaksanaan fungsiorganisasi, tidak bergantung pada barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yangdiambil. Contoh: penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, Iaba atau cara-cara pelaksanaanfungsi, seperti menjadi ketat atau Ionggar dikendalikan dan disusun.

d. Tujuan Produk (product goals), atau Iebih tepat tujuan karekteristik produk

Keterangan:Berbagai karakteristik barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi. Contoh: penekananpada kualitas atau kuantitas, gaya, ketersediaan, keunikan, keanekaragaman, ataupembahuruan produk.

e. Tujuan turunan (derived goals)

Keterangan: tujuan digunakan organisasi untuk meletakkankekuasaannya dalam mencapaian tujuan-tujuan lain.

Contoh: maksud politik, pelayananmasyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasipabrik yang memengaruhi Keadaan ekonomi dan masa depan masyarakat tertentu.

Organisasi Intern Usaha

Kompleksitas organisasi usaha bergantung pada Iingkup atau cakupan usaha yang akan dimasuki. Semakin besar Iingkup usaha, Semakin kompleks organisasinya.

Sebaliknya semakin kecil Iingkup usaha, maka semakin sederhana organisasinya. Pada Iingkupskala usaha kecil, organisasi usaha pada umumnya dikelola sendiri. Pengusaha kecil pada umumnya berperan sebagai small business owner manager atau small business operator.

Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengan “owner business manager”, jika skala dan Iingkup usahanya semakin besar, pengelolaannya tidak bisa dikerjakan sendiri, tetapi harus melibatkan orang Iain.
Bagian-bagian kegiatan bisnis tertentu seperti bagian penjualan bagian pembelian, bagian administrasi, dan bagian keuangan masing-masing memerlukan tenaga tersendiri dan perlu bantuan orang Iain.

Dalam perusahaan yang Iebih besarseperti Perseroan Terbatas (PT) dan CV, maka organisasi perusahaan Iebih kompleks Iagi. Secara hierarkis, organisasi perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu rapat umum pemegang saham, dewan komisaris, dewan direktur, danmanajer.

Rapat pemegang saham dalam perusahaan besar adalah pemegang kekuasatertinggi yang bertugas mengangkat dewan komisaris adalah mengawasi tindak-tanduk direksi dalam menjalankan perusahaannya.

Untuk menjamin kelancaran perusahaan, dalam melaksanakan tugasnya direksi mengangkat beberapa orang manajer.

Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan fungsi manajemen, dalam perusahaan kecilfungsi manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan fungsi kewirausahaan sangatbesar perannya karena dasarnya adalah kreativitas dan keinovasian.

Sebaliknya, dalamperusahaan besar fungsi kewirausahaan relatif tidak begitu besar, sedangkan fungsimanajemen sangat besar karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.

Oleh sebab itu,semakin besar perusahaan, Semakin besar pula fungsi manajerial karena dasarnya adalahfungsi-fungsi manajemen dan kemampuan.

Sebaliknya, Semakin kecil perusahaan, Semakinbesar fungsi kewirausahaan karena mendasarinya adalah motivasi dan kemauan.